PADANG PARIAMAN, KLIKPOSITIF – Selisih harga kelapa dalam satuan membuat warga Nagari Lambeh, Sungai Geringgiang, Kabupaten Padangpariaman heboh. Bagaiman tidak, pada kawasan itu harga kelapa hanya Rp1.000 per buah sementara di Padang mencapai Rp4.000 per buah.
Hanya menempuh waktu perjalanan selama 1 jam 45 menit atau 65,5 kilo meter dari Kabupaten Padangpariaman menuju Padang, harga kelapa sudah naik senilai Rp3.000.
Pantauan KLIKPOSITIF di beberapa kawasan Kabupaten Padang Pariaman seperti Sungai Limau, Sungai Geringgiang dan Aur Malintang, harga kelapa hanya Rp1 ribu per buah.
Seperti keterangan salah seorang warga bernama Mak Inggih 45 tahun di kawasan Lambeh, Sungai Geringgiang. Dia mengatakan harga kelapa hanya Rp1 ribu per buah.
“Kalau kelapa harganya begitu-begitu aja sih, walaupun ada kenaikan harga ya cuma selisih Rp500 saja, ” jelas Mak Inggih, Sabtu 4 Mei 2019.
Perihal tersebut tak membuat Mak Inggih heran sebab menyoal harga kelapa segitu sudah bertahun-tahun dikecapnya. Namum Mak Inggih mempersoalkan cara pengepul yang sepakat menekan harga di angka seribu untuk membeli satu buah kelapa.
“Ya pengepul itu kenapa demikian, tak mau dia membeli di atas satu ribu rupiah, padahal di Padang harga kelapa empat ribu rupiah, ” jelas Mak Inggih.
Tak hanya Mak Inggih yang mempersoalkan perihal harga itu. Mak Pono 40 tahun, warga Aur Malintang membeberkan persoalan yang sama.
“Ingin rasanya saya yang jual kelapa di Padang, tapi tak ada mobil untuk mengangkut. Saya ada sekitar 50-an batang kelapa di belakang rumah, pengepul cuma mau beli dengan harga Rp1 ribu per buah. Tak mau mereka manaikan sedikitpun, ” kata Mak Pono.
Lebih lanjut dikatakannya, persoalan selisih harga itu dirasakannya tak cukup memberi rasa adil. Dia mengaku terpaksa menjual dengan harga segitu.
“Gimana lagi, pengepul sudah sepakat dengan harga segitu. Ini kan tidak menguntungkan petani seperti saya ini, kami yang capek-capek merawat namun keuntungan tidak didapat secara utuh,” sebutnya.
Dia berharap agar Pemerintah mampu mengendalikan harga kelapa. Peran Pemerintah terkait yang punya otoritas untuk mengendalikan harga menjadi harapan bagi para petani kelapa.
Sementara itu, beberapa pengepul pada kawasan Padangpariaman yang ditemui mengakui harga memang dipatok satu ribu rupiah.
“Ya memang kami sepakat satu ribu rupiah per buah. Itupun bukan kehendak kami, kalau gak dengan harga itu-Rp1 ribu-kami tak dapat untung, ” jelas Ilham 29 tahun, pengepul kelapa di kawasan Lambeh.
Dikatakannya, kalau mengenai harga kelapa tembus Rp4ribu per buah di Padang, dia tidak mau tahu sama sekali. “Ya kan itu terserah pedagang di sana dong. Mereka yang menentukan harga, ” cetus Ilham. (*)