PASBAR, KLIKPOSITIF – Sebanyak 8 kepala keluarga di Jorong Aek Napal, Kecamatan Ranah Batahan, Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar kehilangan tempat tinggalnya setelah di terjang banjir pada Sabtu (18/12/2021).
Rumah mereka hanyut terbawa derasnya banjir luapan Sungai Batang Batahan. Saat ini warga terpaksa bertahan mengungsi di rumah kerabatnya. Akibat banjir itu juga menyisakan kerusakan parah.
Meski tidak ada genangan air lagi, namun musibah bencana tersebut menyisakan kerusakan parah. Selain menghanyutkan rumah warga, beberapa titik lokasi di jalan perkampungan pun mengalami kerusakan.
Banjir menyisakan lubang di badan jalan dengan kedalaman sekitar 2 meter dengan panjang 5 meter. Akibatnya jalan lingkar Kampung Aek Napal tidak bisa lagi dilalui kendaraan, baik kendaraan roda dua dan roda empat.
Camat Ranah Batahan Syahwirman mengatakan banjir kali ini menghanyutkan 8 unit rumah warga, selain itu banjir juga merusak akses transportasi sehingga tak bisa untuk dilalui kendaraan.
“Bisa kita lihat onggokan puing-puing material rumah menghiasi perkampungan ini. Ada 8 kepala keluarga kehilangan rumah nya karena hanyut dibawa banjir,” katanya, Sabtu (25/12/2021) kepada wartawan.
“Saat ini mereka masih mengungsi di rumah kerabat nya, jumlah mereka sebanyak 21 jiwa dari 8 kepala keluarga ini. Dua orang diantaranya mengalami lumpuh dan stroke,” sambungnya.
Ia menerangkan banjir juga membuat jalan rusak dan terputus dengan panjangnya sekitar sekitar 15 meter di Jorong Aek Napal dan dengan panjang sekitar 10 meter di Jorong Taming Batahan.
Untuk itu ia berharap bantuan dari semua pihak agar warga nya sebanyak 21 jiwa dari 8 kepala keluarga yang kehilangan rumah itu bisa mendapat bantuan pembangunan hunian baru.
“Tapak rumah mereka pun tak memungkinkan lagi bisa digunakan untuk dibangunkan rumah, sebab tanah nya sudah terban akibat tergerus deras nya air banjir,” terangnya.
Kemudian ia juga menjelaskan sedangkan untuk warga lainnya sudah kembali ke rumahnya, namun juga butuh bantuan perbaikan rumah karena banjir kali ini membuat rusak rumah warga.
“Sekali tiga tahun sungai Batang Batahan ini meluap. Namun saya mengulang kembali, jika pun ada bantuan terhadap warga kami yang kehilangan rumah nantinya, hendaknya dibangunkan di lokasi yang aman dari banjir,” jelasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data BPBD Pasaman Barat kerugian material akibat banjir tercatat sekitar Rp3.147.137.000. Kerugian itu terdiri dari kerusakan rumah, lahan pertanian dan fasilitas umum.